Archive for the ‘Keluarga’ Category

Segera Ajarkan Balita Toilet Training

Keterampilan untuk pipis dan buang air besar di toilet memang membutuhkan latihan dan kesiapan balita. Namun para orangtua sebaiknya tidak menunda terlalu lama untuk mengajarkan si kecil toilet training.

Beberapa pakar menyarankan agar toilet training sebaiknya dikuasai anak di usia tahun, namun sebagian lain menilai usia 18 bulan adalah saat yang tepat untuk mengajarkan anak cara menggunakan toilet yang benar karena di usia ini biasanya otot-ototnya sudah bisa mengontrol kandung kemih.

Anak-anak yang mulai belajar toilet training dalam usia dua tahun atau lebih besar akan terlambat untuk menguasai pengendalian kandung kemih. Akibatnya anak akan lebih sering mengompol di usia sekolah.

Anak-anak yang terlalu lama dibiasakan menggunakan popok sekali pakai pada umumnya juga tidak bisa belajar mengosongkan kandung kemih mereka secara baik sehingga mereka lebih beresiko menderita nyeri saluran kemih karena kebiasaan menahan pipis.

Menurut para peneliti dari Kanada yang meneliti beberapa riset yang sudah dipublikasikan menyimpulkan anak yang terlambat menguasai toilet training lebih beresiko menderita infeksi saluran kemih serta mengompol.

Toilet training sering dianggap sebagai proses yang alamiah yang terjadi dalam masa tumbuh kembang anak. Hanya sedikit studi yang melihat dampak keterlambatan keterampilan ini pada anak,” kata Dr.Darcie Kiddoo dari University of Alberta, Kanada.

Anak laki-laki cenderung menguasai toilet training lebih lama dibanding anak perempuan karena mereka harus belajar mengosongkan kandung kemihnya sambil berdiri.

Sumber: Kompas.com

 

Toko Semuada menyediakan berbagai macam potty trainer dalam berbagai bentuk dan warna yang menarik bagi buah hati anda, pada kategori BABY POTTY TRAINER, yang dapat membantu anda mengajarkan anak menggunakan toilet.

Apa itu BPA-Free?

BPA-Free artinya adalah tidak mengandung BPA (Bisphenol_A)Bisphenol-A (disingkat BPA) adalah materi pengikat partikel-partikel untuk membentuk plastik Polycarbonate (PC), yang merupakan salah satu bahan alternatif untuk membuat berbagai perangkat plastik, seperti peralatan makan dan minum. Plastik Polycarbonat yang diproduksi dengan menggunakan BPA memiliki beberapa keunggulan, di antaranya memiliki tingkat kecerahan plastik yang baik, lebih kuat, dan tahan terhadap benturan, serta mudah dibentuk pada suhu ruang.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa BPA dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas. Peneliti dari University of Cincinnati menemukan, eksposur terhadap air mendidih menyebabkan botol plastik polikarbonat melepaskan BPA hingga 55 kali lebih cepat dari air dingin atau air bertemperatur normal.

Penemuan terbaru menunjukkan bahwa ada korelasi antaraBPA dengan penurunan produksi sperma, penambahan berat prostat, dan kanker testis pada laki-laki. Sementara pada perempuan, BPA berpotensi mengakibatkan ketidaknormalan perkembangan endometrium yang dapat menyebabkan infertilitas serta meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Anak-anak, terutama bayi yang masih dalam kandungan dan bayi yang baru lahir, memiliki risiko yang paling besar terhadap bahan kimia tersebut. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang dapat berdampak selama periode emas pertumbuhan anak, meskipun akibatnya tidak langsung tampak.

Saat ini penggunaan Polycarbonate sebagai bahan pembuat botol dan peralatan makan/minum bayi masih terus digunakan, karena masih dinyatakan aman oleh berbagai lembaga internasional, seperti:

  1. US Food and Drug Administration
  2. The European Commission Scientific Committee on Food
  3. The United Kingdom Food Standards Agency
  4. The Japanese Ministry for Health
  5. Labor and Welfare
  6. dan lembaga kesehatan internasional lainnya, termasuk Departemen Kesehatan RI.

Bahan Polycarbonate yang mengandung BPA hanya akan berbahaya apabila:

  1. Dipanaskan pada suhu ekstrim ( di atas 120 derajat Celcius)
  2. Kadar BPA yang terkandung melebihi 0.03 mikrogram/ml (30 ppb), seperti yang ditetapkan oleh standar internasional EN14350 dan oleh pihak Departemen Kesehatan RI

Untuk menghindari atau meminimalisir dampak BPA pada si kecil, spesialis anak Dr. Steven Parker, memberikan beberapa tips berikut:

  • Hindari penggunaan botol polikarbonat yang mengandung BPA. Sebagai gantinya gunakan botol bebas BPA, atau botol yang terbuat dari gelas/kaca.
  • Ketika membeli botol plastik, pilihlah botol yang menggunakan polypropylene/polyethylene, yang tidak keras dan tidak mengkilat.
  • Carilah tanda “BPA-free” pada kaleng atau botol susu yang Anda beli.
  • Hindari pemberian teether berbahan plastik/vinyl pada bayi.
  • Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik karena dapat memicu pelepasan BPA. Sebagai gantinya, gunakanlah wadah gelas/kaca atau keramik.
  • Cucilah botol dan wadah plastik dengan spons agar tidak merusak lapisan plastiknya.
  • Belajar membaca kandungan dalam plastik. Singkirkan produk plastik yang mengandung bahan-bahan seperti DBP dan DEP, DEHP, DMP. Gunakan polyethylene (#5), dan hindari polikarbonat (#7).
  • Jangan gunakan lagi botol plastik yang sudah tergores/rusak atau kusam.

Manfaat berenang dan spa bagi bayi anda

Saat lahir, otak si bayi memiliki sedikit informasi tentang bagaimana untuk bergerak di lantai karena dia tidak pernah memiliki pengalaman itu. Namun, bayi sudah memiliki tujuh bulan informasi tentang bagaimana rasanya bergerak dalam lingkungan berair. Dalam lingkungan ini semua jalur sensorik bayi seperti penglihatan, pendengaran, perasaan, rasa dan sensasi bau berkembang.

Berenang dan spa bayi sangat mirip dengan hidroterapi yang telah diakui sebagai menguntungkan sejak awal peradaban yang meningkatkan kapasitas paru-paru dan memperkuat lengan, tangan, jari dan Kaki . Studi menunjukkan bahwa manfaat Hidroterapi sangat menguntungkan dengan meningkatkan perkembangan fisik dan mental, meningkatkan berat badan yang dapat dianggap sebagai tambahan untuk strategi pengobatan tradisional. Terutama untuk penderita cerebral palsy, autisme serebral.

 

 

Manfaat berenang dan spa bayi

  • Berenang sejak lahir yang sangat baik untuk kesehatan bayi Anda dan pengembangan dan pengenalan awal akan menghindari mereka mengalami ketakutan air yang dapat berkembang di kemudian hari dalam masa kanak-kanak
  • Air membantu meningkatkan koordinasi dan keseimbangan. Kurangnya gravitasi juga berarti bahwa bayi melatih otot-otot lebih (lebih efektif) dalam air daripada di darat
  • Sebuah penelitian di Jerman menemukan bahwa bayi renang telah maju perkembangan motorik, keterampilan sosial dan kecerdasan. Penelitian serupa Finlandia menunjukkan bahwa bayi renangmerangkak terlambat tetapi berjalan awal – setelah dikembangkan kontrol otot baik
  • Meskipun struktur lembut pelajaran, setiap sesi setengah jam menyediakan pekerjaan keluar-lengkap fisik: memperkuat jantung bayi Anda, paru-paru dan sistem pernapasan, yang pada gilirannya membantu perkembangan otak
  • Belajar untuk merespon perintah dapat membuat bayi Anda lebih tajam secara mental dan meningkatkan tingkat pemahaman
  • Latihan yang melibatkan bergerak secara independen dalam air dan berpegang pada sisi yang indah untuk kepercayaan diri bayi Anda. Banyak orang tua juga menemukan bahwa menjadi akrab dengan penanganan bayi mereka dalam air dan berbagi pengalaman khusus sangat baik untuk kepercayaan diri mereka juga
  • Berenang secara teratur dalam air hangat baik relaks bayi Anda dan merangsang nafsu makan, menyebabkan tidur meningkat dan pola makan
  • Mencegah Fobia air di kemudian hari. Sebaiknya orangtua yang mempunyai fobia air sebaiknya melakukan iontervensi berenang pada bayi sejak dini pada anaknya.

 

Manfaat Untuk Anak Berkebutuhan Khusus

  • Peningkatan resistensi di dalam air membantu membangun otot
  • Terapung dalam air membantu mengurangi berat badan – menghapus 80% dari berat dari kaki
  • Berenang bantu pengembangan keterampilan motorik, kebugaran fisik dan interaksi sosial
  • Air memungkinkan untuk kebebasan yang jauh lebih besar dari gerakan
  • Membantu mendorong anak-anak untuk menggunakan konsentrasi, kontrol dan koordinasi

Salah satu dari kondisi khusus yang dapat dioptimalkan dengan berenang dalam air

  • Epilepsi
  • Cystic Fibrosis
  • Sindrom Down
  • Ketulian
  • Kebutaan
  • Spina Bifida dan Hydrocephalus
  • Cerebral Palsy
  • Hip Displasia
  • Talipes (Club Foot)
  • Osteogenesis imperfecta (Penyakit Tulang Rapuh)
  • Bayi Prematur
Lakukan baby spa dengan pengawasan penuh orang tua atau bantuan ahli pada anak berkebutuhan khusus.

 

Toko Semuada menyediakan perlengkapan berenang dan spa bagi buah hati anda yang tersedia di kategoriSwimming Pool

Resep Anticerai: Suami Bantu Masak dan Cuci Piring!

Tingkat perceraian cenderung lebih rendah pada keluarga yang para suaminya membantu dengan tugas-tugas rumah tangga, berbelanja ke pasar, dan mengurus anak. Ini adalah hasil penelitian terhadap 3500 pasangan Inggris yang terbit Selasa kemarin.

Penyelenggara penelitian adalah London School of Economics (LSE), dengan judul, “Kerja Tanpa Bayaran Kaum Pria dan Perceraian.” Kesimpulan utama penelitian tersebut adalah, semakin banyak suami membantu tugas-tugas rumah tangga, maka semakin rendah kemungkinan perceraian.

Kesimpulan penelitian itu mendobrak habis teori yang sudah berjalan sejak 1960an, bahwa pernikahan akan berhasil bila pria hanya fokus pada pekerjaan berbayar, sementara perempuan bertanggungjawab untuk tugas-tugas domestik. “Kombinasi dengan risiko (cerai) terendah adalah jika ibu tidak bekerja dan ayah memiliki keterlibatan tinggi dalam mengurus anak dan tugas di rumah,” menurut penelitian tersebut.

Peneliti Wendy Sigle-Rushton mengatakan bahwa para ahli ekonomi sudah menghabiskan banyak waktu memeriksa dan mencoba menjelaskan hubungan antara perempuan bekerja dan tingkat perceraian. “Tetapi, saat mereka melakukan itu, mereka tidak memerhatikan perilaku para pria. Penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi ayah pada pekerjaan-pekerjaan tak berbayar di rumah bisa menstabilkan pernikahan, terlepas dari status pekerjaan ibu,” kata dia.

Penelitian ini menganalisa pasangan-pasangan yang memiliki anak pertama pada 1970, masa saat kebanyakan ibu dari anak-anak kecil tidak bekerja. “Hasilnya menunjukkan bahwa risiko perceraian bagi ibu bekerja, meski masih besar, bisa terkurangi secara signifikan saat para ayah lebih banyak membantu pada pekerjaan rumah dan mengurus anak,” tambahnya.(AFP/Yahoo! News)